Thursday, October 4, 2012

Perbedaan CD-ROM, DVD-ROM, dan Blu-Ray



Perbedaan CD-ROM, DVD-ROM, dan Blu-Ray

 

1.         CD-ROM


            CD-ROM merupakan akronim dari Compact Disc Read-Only Memory (CD Memori Baca-Saja) adalah sebuah cakram padat dari jenis cakram optik (optical disc) yang dapat menyimpan data. Ukuran data yang dapat disimpan saat ini bisa mencapai 700MB.
            CD-ROM bersifat "baca-saja" (hanya dapat dibaca, dan tidak dapat ditulisi). Untuk dapat membaca isi CD-ROM, alat utama yang diperlukan adalah kandar CD. Perkembangan CD-ROM terkini memungkinkan CD dapat ditulisi berulang kali (Re-Write/RW) yang lebih dikenal dengan nama CD-RW.
CD-Rom adalah salahsatu bagian hardware computer yang berfungsi 'HANYA' untuk membaca file yang terdapat dalam CD saja.

2.         DVD-ROM


            DVD-Rom adalah salahsatu bagian hardware computer yang berfungsi 'HANYA' untuk membaca file yang terdapat dalam CD dan DVD saja.

3.         Blu-Ray

            Teknologi Blu-ray adalah merupakan format disc optic, yang merupakan perkembangan dari CD dan DVD. Keunggulan dari blu-ray yaitu pada kapasitas lapisan-sided Blu-ray disc; dimana lebih besar 35 kali dari CD dan lebih besar lima kali dari DVD.
            Selain itu, spesifikasi Blu-ray dalam kecepatan membaca tiga kali lipat lebih cepat dibandingkan DVD. Ini mengarah ke video kualitas tinggi dan audio jernih, Khusus yang penting dalam applikasi HDTV.
            Teknologi Multi-layering telah disesuaikan dengan kemampuan double Blu-ray disc dalam aplikasi standar, dan ada versi eksperimental ditampilkan sampai dengan sepuluh kali lipat peningkatan dalam ruang penyimpanan. Manfaat tambahan Blu-ray player melalui pemutar DVD termasuk Internet konektivitas untuk men-download subtitles dan update fitur built-in Java virtual machine.
            Blu-ray disc menggunakan ultra-short dengan panjang gelombang laser 405 nanometer, dimana lebih kecil dari pada DVD yang mencapai 650 nanometer. Dengan begitu, maka bisa menyorot objek dengan presisi lebih tinggi. Hasilnya, data bisa diikat dengan lebih ketat dan disimpan di ruang yang lebih kecil. Inilah yang membuat BD mampu menyimpan lebih banyak data meskipun ukuran disknya sama dengan CD atau DVD.
            Blu-ray disc juga memiliki lapisan permukaan yang lebih tipis hanya 0,1mm dibandingkan HD-DVD yang tebalnya 0,6mm. Dengan begitu, laser bisa menembakkan data dengan lebih fokus. Untuk read atau write, kecepatan minimal Blu-ray adalah 1x atau sekitar 36Mbps, jauh dari DVD yang kecepatannya hanya 10Mbps. Dan kabarnya, kecepatan tersebut masih akan digeber hingga 8x atau 288Mbps.

Perkembangan & Perbedaan USB dari Tahun ke Tahun


Sejarah dan Perkembangan Teknologi USB
         

          Kita pasti sudah mengenal teknologi USB, baik pada perangkat komputer atau perangkat teknologi lainnya, seperti DVD Player, HiFi Compo, dan sebagainya. Dari mulai USB 1.0 sampai dengan USB 2.0, kita pasti sudah pernah mencobanya. Dalam pengertian bidang TI, USB sendiri adalah singkatan dari Universal Serial Bus, dimana dengan teknologi ini kita bisa menghubungkan banyak banyak peripheral dan device lain ke dalam komputer.

            USB memiliki kemampuan plug ‘n’ play dan juga mendukung “hot swapping”, dimana kita bisa mencopot atau memasang device lain melalui konektor tersebut tanpa harus melakukan booting ulang. Fitur lain dari USB yang bisa kita dapatkan adalah daya yang diperlukan sangat kecil dan kita tidak memerlukan daya tambahan lagi.

 Perkembangan USB dari Tahun ke Tahun:
1.         Tahun 1996 (USB 1.0)
           Sejarah awal USB dimulai pada tahun 1996. Pada tahun ini, USB versi 1.0 diperkenalkan. Beberapa perusahaan besar yang menciptakan teknologi USB ini,antara lain Intel, Compaq, Digital, IBM, dan Northen Telecom, dimana masing-masing memiliki peranan sendiri dalam menciptakan teknologi USB. Seperti Intel dengan memproduksi UHCI host controller dan open software stack, Microsoft memproduksi USB software stack for Windows dan bersama National Semiconductor serta Compaq ikut merumuskan UHCI host controller. Philips-pun tidak mau ketinggalan, mereka memproduksi USB Audio yang pertama.


2.         Tahun 2000 (USB 2.0)
           Berikutnya adalah USB versi 2.0 yang diluncurkan pada April 2000 dan menggunakan standar dari USB-IF (Implementers Forum) pada akhir tahun 2001. Beberapa perusahaan besar ikut men-develop USB 2.0 ini, sehingga akhirnya USB 2.0 memiliki kemampuan transfer rate hingga data 480 Mbit/s, jauh dibandingkan dengan USB 1.0 yang hanya memiliki data transfer rate 12 Mbit/s. Beberapa perusahaan besar yang mengembangkan USB 2.0 ini adalah Hewlett-Packard, Intel, Lucent (sekarang menjadi LSI Corporation), Microsoft, NEC, dan Philips.


3.         Tahun 2010 (USB 3.0)
          Tahun 2010 USB 3.0 mulai dikenalkan. USB 2.0 dikenal dengan istilah High-Speed USB, sedangkan USB 3.0 di istilahkan dengan SuperSpeed USB, karena memang kecepatannya bisa dikatakan Super. Berikut penjelasan lebih detailnya.

Spesifikasi USB 3.0
Beberapa perubahan telah di implementasikan di USB 3.0 seiring dengan peningkatan penggunaan perangkat eksternal dan kebutuhan kecepatan lebih tinggi. Berikut penjelasan singkat teknologinya.

Transfer Rate
Kecepatan transfer data USB 3.0 sekitar 3200 MBits/s (3.2 GBits/s atau 400 MBytes/s), dan secara teori dapat mencapat 4.8 GBits/s. Kecepatan ini 6 sampai 10x lebih cepat dari maksimal kecepatan USB 2.0.

Data Transfer
USB 3.0 mengenalkan teknologi transfer data dua arah (full duplex), sehingga dapat membaca dan menulis data secara bersamaan (simultan). USB 2.0 dan sebelumnya belum mendukung teknologi bi-directional ini.

Power
Tegangan listrik diturunkan dari 4.4 V menjadi 4V, kemudian arus juga ditingkatkan (menjadi 150mA), sehingga selain lebih hemat energi, sebuah port USB 3.0 dapat digunakan 4-6 perangkat serta meningkatkan recharging.

Power Management
Power management yang lebih baik dibanding USB 2.0, sehingga mendukung idle, sleep, dan suspend (sumber: Wikipedia)

Bentuk Fisik
Ujung USB 3.0 akan sama dengan USB 2.0 (standard), tetapi kabel didalamnya akan lebih banyak, ada tambahan 4 jalur kabel dibanding USB 2.0 (total ada 9 jalur kabel).

Hubungannya dengan USB 2.0
Saat ini mayoritas perangkat elektronik masih menggunakan teknologi USB 2.0, lalu bagaimana jika nanti sudah mulai berganti dengan USB 3.0 ? Hal ini tidak perlu dikhawatirkan, USB 3.0 juga memperhatikan teknologi sebelumnya.

Kompatibilitas
USB 3.0 kompatibel dengan USB 2.0, sehingga perangkat USB 2.0 tetap akan bisa digunakan di port USB 3.0 dan akan berjalan dengan kecepatan standard USB 2.0. Tetapi tidak bisa sebaliknya, perangkat USB 3.0 tidak bisa dipasang di port USB 2.0.

Dukungan Sistem Operasi
Windows Vista, Windows 7 dan Linux sudah mendukung USB 3.0, dan Mac akan segera mengikuti. Tetapi untuk Windows XP sampai saat ini belum ada kepastian apakah akan ada update untuk interface baru ini.

Kekurangan
Selain mempunyai berbagai kelebihan diatas, interface USB 3.0 juga mempunyai beberapa kekurangan, diantaranya sebagai berikut :
·  Panjang Kabel. Maksimum panjang kabel USB 3.0 berkurang menjadi 3 meter ( USB 2.0 maksimal 5 meter ). Meskipun hal ini bisa diatasi dengan menambahkan USB Hub.
· Speed Limit, tidak semua perangkat bisa memanfaatkan penuh kecepatan USB 3.0, seperti misalnya Hardisk Magnetik yang terbatas pada kecepatan perputaran keping disk.


Sumber:

Komponen-komponen Harddisk


Komponen-komponen Harddisk



            Seperti kita ketahui harddisk adalah tempat penyimpanan data dan dokumen, serta tempat Sistem OS serta aplikasi program diinstall. Sebenarnya harddisk dapat diartikan dengan Memory, yaitu memory permanen, karena data dan dokumen yang tersimpan tidak akan hilang setelah komputer di matikan.

            Didalam harddisk terdapat beberapa komponen-komponen penting, Dengan mengetahui komponen-komponen harddisk ini kita dapat lebih memelihara harddisk kita agar dokumen dan data kita aman tersimpan didalamnya. Sebab bila anda memiliki data yang penting, maka bila harddisk anda rusak maka data andapun ikut rusak. Tapi bila Mother Board atau komponen lainnya rusak sementara harddisk tidak rusak, anda dapat mengganti komponen lainnya dan memasang harddisk anda tersebut dan data di dalamnya tetap aman.

Inilah beberapa komponen penting dari Hardisk :

1.                  Platter
            Berbentuk sebuah Pelat atau piringan yang berfungsi sebagai penyimpan data. Berbentuk bulat, merupakan cakram padat, memiliki pola-pola magnetis pada pada sisi-sisi permukaanya. Platter terbuat dari metal yang mengandung jutaan magnet-magnet kecil yang disebut dengan magnetic domain. Domain-domain ini diatur dalam satu atau dua arah untuk mewakili binary “1” dan “0”
            Dalam piringan tersebut terdiri dari beberapa track, dan beberapa sector, dimana track dan sector ini adalah tempat penyimpanan data serta file system. Misalnya harddisk kita berkapasitas 40 GB, bila diformat kapasitasnya tidak sampai 40 GB, karena harus ada track dan sector yang dipakai untuk menyimpan ID pengenal dari formating harddisk tersebut.
            Jumlah pelat dari masing-masing harddisk berbeda-beda, tergantung pada teknologi yang digunakan dan kapasitas yang dimiliki tiap harddisk. Untuk harddisk-harddisk keluaran terbaru, biasanya sebuah pelat memiliki daya tampung 10 sampai 20 GB. Contohnya sebuah Harddisk berkapasitas 40 GB, biasanya terdiri dari 2 buah pelat yang masing-masing berkapasitas 20 GB.

2.                  Spindle
            Spindle merupakan suatu poros tempat meletakan platter. Poros ini memiliki sebuah penggerak yang berfungsi untuk memutar pelat harddisk yang disebut dengan spindle motor. Spindle inilah yang berperan ikut dalam menentukan kualitas harddisk karena makin cepat putaranya,berarti makin bagus kualitas harddisknya. Satuan untuk mengukur perputaran adalah Rotation Per Minutes atau biasa disebut RPM. Ukuran yang sering kita dengar untuk kecepatan perputaran ini antara lain 5400 RPM, 7200 RPM atau 10000 RPM.

3.                  Head
            Piranti ini berfungsi untuk membaca data pada permukaan pelat dan merekam informasi ke dalamnya. Setiap pelat harddisk memiliki dua buah head. Satu di atas permukaan dan satunya lagi dibawah permukaan.
            Head ini berupa piranti yang elektromagnetik yang ditempatkan pada permukaan pelat dan menempel pada sebuah slider. Slider melekat pada sebuah tangkai yang melekat pada actuator arms. Actuator arms dipasang mati pada poros actuator oleh suatu papan yang disebut dengan logic board.
            Oleh karena itu pada saat harddisk bekerja tidak boleh ada guncangan atau getaran, karena head dapat menggesek piringan harddisk sehingga akan mengakibatkan Bad Sector, dan juga dapat menimbulkan kerusakan Head Harddisk sehingga harddisk tidak dapat lagi membaca Track dan Sector.

4.                  Logic Board
            Logic Board merupakan papan pengoperasian pada harddisk, dimana terdapat Bios Harddisk sehingga pada saat dihubungkan ke Mother Board secara otomatis mengenal harddisk tersebut, seperti Maxtor, Seagete dll. Selain tempat Bios Harddisk, Logic Board juga tempat switch atau pendistribusian Power Supply dan data dari Head ke Mother Board untuk dikontrol oleh Processor.

5.                  Actual Axis
            Adalah poros untuk menjadi pegangan atau sebagai tangan robot agar Head dapat membaca sector dari harddisk.

6.                  Ribbon Cable
            Ribbon Cable adalah penghubung antara Head dengan Logic Board, dimana setiap dokumen atau data yang dibaca oleh Head akan dikirim ke Logic Board untuk selanjutnya di kirim ke Mother Board agar Processor dapat memproses data tersebut sesuai dengan input yang di terima.

7.                  Connector
            Adalah kabel penghubung antara harddisk dengan mother board untuk mengirim atau menerima data.
            Sekarang ini harddisk rata-rata sudah menggunakan system SATA sehingga tidak memerlukan kabel Pita (IDE Cable).

8.                  Setting Jumper
            Setiap harddisk memiliki setting jumper, fungsinya untuk menentukan kedudukan harddisk tersebut.
            Bila pada komputer kita dipasang 2 buah harddisk, maka dengan mengatur Setting Jumper kita bisa menentukan mana harddisk Primer dan mana harddisk Sekunder yang biasanya disebut Master dan Slave.
            Master adalah harddisk utama tempat sistem di install, sedangkan Slave adalah harddisk ke-2, biasanya dibutuhkan untuk tempat penyimpanan dokumen dan data. Bila jumper settingnya tidak diatur, maka harddisk tersebut tidak akan bekerja.

9.                  Power Connector
            Adalah sumber arus yang langsung dari power supply. Power supply pada harddisk ada 2 bagian:
·                     Tegangan 12 Volt, berfungsi untuk menggerakkan mekanik seperti piringan dan Head.
·                     Tegangan 5 Volt, berfungsi untuk mensupply daya pada Logic Board agar dapat bekerja mengirim dan menerima data.

Demikianlah mengenai harddisk, semoga keterangan yang saya tuliskan ini dapat bermanfaat bagi anda semua.


Mengapa Harddisk yang Berkapasitas 40 GB Bila Diformat Kapasitasnya Tidak Sampai 40 GB ?


Mengapa harddisk yang berkapasitas 40 GB bila diformat kapasitasnya tidak sampai 40 GB ?

Kita lihat pada salah satu bagian harddisk, yaitu Platter.


            Berbentuk sebuah Pelat atau piringan yang berfungsi sebagai penyimpan data. Berbentuk bulat, merupakan cakram padat, memiliki pola-pola magnetis pada pada sisi-sisi permukaanya. Platter terbuat dari metal yang mengandung jutaan magnet-magnet kecil yang disebut dengan magnetic domain. Domain-domain ini diatur dalam satu atau dua arah untuk mewakili binary “1” dan “0”

            Dalam piringan tersebut terdiri dari beberapa track, dan beberapa sector, dimana track dan sector ini adalah tempat penyimpanan data serta file system. Misalnya harddisk kita berkapasitas 40 GB, bila diformat kapasitasnya tidak sampai 40 GB, karena harus ada track dan sector yang dipakai untuk menyimpan ID pengenal dari formating harddisk tersebut.

            Jumlah pelat dari masing-masing harddisk berbeda-beda, tergantung pada teknologi yang digunakan dan kapasitas yang dimiliki tiap harddisk. Untuk harddisk-harddisk keluaran terbaru, biasanya sebuah pelat memiliki daya tampung 10 sampai 20 GB. Contohnya sebuah Harddisk berkapasitas 40 GB, biasanya terdiri dari 2 buah pelat yang masing-masing berkapasitas 20 GB.

Ukuran Harddisk yang Biasa Digunakan



Ukuran Harddisk yang Biasa Digunakan

            Kapasitas harddisk merupakan hal penting bagi pengguna computer terutama bagi para pengguna komputer yang banyak menggunakan berbagai aplikasi 'berat'. Aplikasi semisal desain grafis dan animasi, membutuhan banyak ruang harddisk guna menyimpan file pekerjaannya.

            Berdasarkan kapasitas penyimpanannya, jenis harddisk sangat beragam. Kapasitas harddisk biasanya dinyatakan dalam satuan GB (Gigabyte) atau 1024 MB (Megabyte), misalnya 40 GB, 80 GB, 120 GB, dan sebagainya. Bahkan saat ini juga telah tersedia harddisk dengan daya simpan hingga sekian Terrabyte atau 1024GB. Kapasitas harddisk yang tersedia di pasaran umumnya cenderung meningkat seiring dengan perkembangan teknologi komputer. Peningkatan kapasitas hard disk yang sangat cepat menyebabkan harga per MB menjadi sangat murah. Hal ini memungkinkan para pembuat software dan sistem operasi membuat perangkat yang lebih canggih. Cara utama meningkatkan waktu pengaksesan adalah dengan meningkatkan waktu throughput. Adapun untuk meningkatkan kapasitas penyimpanannya, yang harus ditingkatkan adalah kerapatan area di platter. Kerapatan di area platter ditentukan oleh 2 faktor, yakni kerapatan perekaman (recording density) dan kerapatan track (track density).

            Kerapatan track mengatur jumlah track yang bisa dipaketkan dalam satu area sementara kerapatan perekaman mengukur jumlah data yang bisa disimpan dalam satu area fisik tertentu. Pabrikan harddisk saat ini lazim menuliskan ukuran dalam bentuk standar internasional “mega”, “giga”, dan “terra” setelah sebelumnya berbasis binary.